Bila menyimak berbagai bencana dan fenomena kerusakan yang ada di muka bumi, maka akan sampai pada kesimpulan bahwa akar semua permasalahan adalah Yahudi atau Syetan. Dua jenis makhluk ini, meski berbeda alamnya. namun karakter mereka tak dapat dibedakan di antara keduanya. Secara normatif maupun informatif al-Qur’an (dan kitab sebelumnya) secara autentik telah merekam semua karakter mereka.
Firman Allah: Sesumgguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang musyrik. (QS. at Maidah: 82). Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dan belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. (QS. at A’raf: 16, 17).
Kejahatan Yahudi telah terlampau melewati batas sebagaimana terlihat dalam fakta lembar-lembar sejarah dunia yang telah berlangsung dan zaman ke zaman. Tidaklah heran manakala Amerika dan Eropa yang pemerintahannya senantiasa menjadi pelindung dan pembela Israel pun sangat membenci Yahudi. Justru karena mereka pernah hidup bersama dan tahu benar karakteristik Yahudi sebenarnya. Mereka dapat mengindikasikan melalui kenyataan bahwa Yahudi adalah biang keladi seluruh kejahatan di negerinya. sehingga di dada mereka terselip pertanyaan , Sejenis setankah Bangsa Yahudi itu atau bahkan lebih dari itu?
Seorang kolumnis Mesir, Dr. Anis Mansur, dalam salah satu tulisannya yang membahas tentang karakter setan sebagaimana diimajinasikan oleh penulis penulis dunia, mengutip salah satu pendapat mereka. Ia setuju dengan penggambaran Ali Bactsir dalam menggambarkan watak Yahudi, yakni raja diraja setan dengan segala tipu dayanya. Barangkali setan sejati pun perlu belajar kepada Yahudi unt uk mencapai puncak kesesatannya. Juga Dr. Muhammad Husain Haikal dalam pengantarnya pada buku Talmud Tarilthuhu wa Ta’alimuhu (Talmud dan Ambisi Yahudi, terj. th 1985), kaiya Zafrul Islam Khan, mengatakan: “Saya percaya bahwa kita amat terlambat meneliti secara seksama tentang agama Yahudi sebagai ideologi yang membentuk karakter Israel. Perhatian kita secara serius terhadap agama Yahudi baru setelah terjadinya perang 1967 yang begitu mengecewakan bangsa-bangsa Islam. Sungguh amat terlambat .
Selanjutnya Zafrul Islam Khan pada kata pengantarnya mendiskripsikan betapa orang-orang Yahudi memiliki persatuan yang kokoh, dan terpusat di seluruh wilayah negeri Israel yang didukung soildaritas Yahudi di seluruh dunia secara besar-besaran. Sementara, di sisi lain negara-negara Arab sangat rapuh dan rentan dalam masalah persatuan (ukhuwwah Islamiyyah). Mereka disibukkan oleh pertikaian ideologi sendiri, berebut pengaruh mengenai hegemoni politik dan sibuk dengan pengkhianatan golongan vested interest dan hura-hura dengan slogan-slogan impor. Keadaan ini sungguh amat tragis.
Sebagian besar ummat Islam di dunia lain pun masih beranggapan bahwa masalah Yahudi Zionis adalah persoalan bangsa Arab an-sich, bukan menyangkut kepentingan ummat Islam seluruh dunia. Anggapan seperti itu salah besar. Coba kita melongok sekilas mengenai bagaimana bangsa Islam menyambut negara yang baru saja merdeka. Ketika bangsa kita (Indonesia) menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945, pertama kali yang mengakui kedaulatannya adalah bangs-bangsa Islam (Arab). Indon esia sendiri kemerdekaannya dimotivasi oleh Semangat keislaman, yang dalam Pembukaan UUD 45 secara tegas mencantumkan bahwa negara kita akan menjadi pembela negara-negara yang masih terbelenggu penjajahan. Dan kita semua sangat Mafhum bahwa Israel didirikan di atas tanah Palestina dengan cara mengusir bangsa Palestina, pemilik sah daerah tersebut.
Dengan ditandatanganinya perjanjian otonomi Palestina. sebenamya Yahudi tetap mengusai 98% wilayah Palestina. Selain itu daerah otonomi yang diberikan Israel terhadap PLO (yang hanya 2% dari seluruh wilayah), tidak Sebanding dengan diakuinya Eksistensi Israel di dunia Internasional. Begitu pula yang kini telah dideita Bosnia untuk mengakui eksistensi Serbia sebagai penjajah dan penjagal, atau yang tengah diderita Chechnya untuk tunduk kepada Tangan Besi Boris Yeltsin Rusia. Isu Sentral Palestina-Israel Bila mengupas perspektif sejarah Israel ada Sebuah fenomena sejarah yang terkesan ganjil. Hal ini dapat kita buktikan setidaknya dengan tiga hal penting: pertama, Genocide atas orang-orang Yahudi dalam era PD II dan kedua, Proklamasi berdirin ya negara Israel, serta ketiga. hal-hal lain yang menandai kecenderungan sikap-sikap dan prilaku politik bangsa Israel. Terlebih lagi, untuk menunjukkan eksistensinya Israel mencoba bermuka manis dan merangkul negeri-negeri Islam dalam pengaruhnya. minimal hubungan diplomatik dan simpatisan. Sangat penting bagi Israel untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia (salah sat unya), yang karenanya Israel perlu menempuh segala cara untuk mengawali langkah-langkah bagi kepentingan tersebut. Hal ini sangat beralasan karena:
1. Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Islam dalam jumlah terbesar dunia
2. Indonesia merupakan negara berkembang di Asia dengan kemajuan relatif pesat di berbagai bidang (IPTEK Ekonomi, sosial budaya dsb)
3. Indonesia merupakan negara dengan kemampuan politik diplomasi yang fantastis, seperti keberhasilannya dalam merintis KAA, Non Blok, Pasukan Garuda.
Bagi israeL menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia akan mendapat keuntungan psikologis - politis karena sedemikian besar pengaruh Indonesia di kalangan negara-negara Islam. Nampaknya masih sangat sulit bagi Israel untuk dapat meyakinkan Indonesia bahwa menjalin hubungan diplomatik adalah penting bagi Indonesia. Amanat Konstitusional tidak memungkinkan Indon esia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Karena bagi Indonesia tidak akan banyak merata keuntungan, tetapi justru kerugian dan bencana yang akan didapat. Kita dapat melihat betapa rapuhnya peta EKONOMI dan DEMOKRASI Israel.
Di dalam al-Quran, Allah juga memperingatkan akan kehinaan hidup di dunia dan adzab di akhirat, bila membuka diplomatik (damai) dengan Yahudi. Karena sama artinya dengan Yu’minu bi ba’d wa jalduni bi ba’d (QS. 2:85).
Anatomi Yahudi = Iblis
Untuk mewaspadai kejahatan Yahudi terhadap dunia Internasional (Islam, khususnya) kita dapat melihat peta anatomi kesamaan watak Yahudi dengan karakter Iblis. Akar permusuhan iblis kepada manusia pertama kali adalah pada saat diciptakanNya Adam as, kemudian berlanjut pada zaman para Nabi dan Ras ul hingga sekarang. Namun peran mereka secara zhahir lebih dinampakkan orang-orang Yahudi (di samping Nasrani dan Musyrikin). (QS.an-Nas: 6).
1. Pendengki (Hasad)
Kedengkian Iblis bermula ketidak puasannya terhadap kehendak Allah atas kemuliaan Adam as. Maka mereka berupaya menyesatkan manusia dengan berbagai cara. (QS. al A’raf 16-17, dan QS.al-Fal aq). Sedangkan di kal angan Yahudi, karakter ini sudah berurat berakar Sejak zaman Yakub as, Sehinga Yakub melarang Yusuf untuk menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya karena nanti merekaberbuat makar kepadamu (Yusuf), (QS. Yusuf; 4-5). Dan sifat dengki ini timbullah sifat - sifat lain seperti:
a. Ahli dalam tipu daya (QS. 3:54, 2:76)
b. Persekongkolan (QS. 5:80)
c. Sikap bermusuhan (QS. 5:85, 59:14)
2. Takabur, Sombong Dan Merasa Paling Superior (Uqdatul Isti’laa’)
Kesombongan iblis diungkapkan secara jelas ketika disuruh sujud oleh Allah kepada Adam as. iblis menjawab: “Saya lebih baik daripadanya. Engk au ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah” (QS. 7:12). Ketakaburan ini ternyata direfleksikan oleh Bangsa Yahudi. Mereka mengklaim dirinya sebagai anak-anak dan kekasih Allah (QS. 5:18), sebagai bangsa yang paling mulia (QS.2:47) dari ummat lain sebagai ummat yang tidak ada dosa bagi mereka melakukan apa saja (QS. 3:75) serta mereka bersikap sombong (QS. al-A’raf: 166).
3. Ingkar Janji dan Berkhia nat (Naqdhul’uhuud dan khiyaanah)
Iblis dalam upayanya menyesatkan manusia memakai segala macam cara. Tidak perlu etika dan norma. Begitu pula ketika menjerumuskan Adam dan Hawa dengan membisikkan pikiran jahat, bahkan mengatakan dirinya sebag ai pemberi nasihat (Naashihiin) (QS. 7:20-21). Juga ketika syetan men gelabui pasukan kafir Quraisy dalam perang Badar, lalu berlepas diri (berkhianat) dengan terjerumusnya mereka. (QS. 8:48).
Sifat ini ternyata diwarisi oleh orang-orang Yahudi dengan berkhianat terhadap Allah, Rasul maupun manusia yang lainnya. Maka Allah menurunkan penyakit dalam diri orang Yahudi berupa qaswatul qulub (hati yang keras membatu) (QS. 5:13, 2:74).
4. Tamak Dan Materia listik
Di antara karakter Iblis adalah senantiasa membisiki manusia akan ketak utan masalah rizqi, serta senantiasa menjerumusk an manusia agar Hubbud Dunya. Karakter ini dijelaskan dalam firmanNya: Dan sesungguhnya dia sangat bahil karena cintanya kepada harta. (QS. al-Adiyat: 8). Maka Yahudi, sebagai fotocopy Iblis pun mewarisi sifat-sif at ini (fikrah maadiyah). sebagaimana QS. al Baqarah: 96. Juga digambarkan kerakusan Qarun dalam al-Qashah: 79, serta perbuatan Samiri yang membuat anak sapi dari emas sebagai refleksi sifat hubbul maal dan hubbudz dzahab (suka uang dan emas). Selain itu orang Yahudi suka memakan Riba dan memakan harta orang lain dengan cara apapun (QS. an Nisa: 161). Maka Allah akan membangkitkan para pemakan riba seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila. (QS. 2:275).
5. Fasik
Baik Iblis maupun Yahudi memiliki kesamaan anatomi dalam karakter ini, sebagaimana diinformasikan dalam alQur’an. Iblis durhaka kepada Allah (QS. 2:34, alA’raf: 11:15), berlebih-lebihan (aI-Isra: 27), pelindung dan bersekongkol dengan orang – orang kafir(QS. 2:257).Yahudi merekam dan merefleksikan karakter iblis tadi secara nyata yaitu ‘ushaat lillah (durhaka), mu’tadun (berlebih-lebiha n), wala’ kepada orang-orang kafir (yang kesemuanya dirangkum dalam surat al-Maidah: 78-81. Selain itu orang-orang Yahudi juga menjadikan para rahib dan orang alim Sebagai tuhan mereka (at- Taubah: 31) padahal para rahib tersebut juga suka makan harta orang secara bathil dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Lengkaplah mereka, tumbu oleh tutup.
6. Tahrif Kalamlllah
Kejahatan Iblis dan Yahudi sangat berbahaya, selain bagi mereka sendiri juga mengajak orang lain masuk dalam millah mereka (2:120, 217) dengan upaya canggih mereka yaitu Tahrif (menyelewengkan) Kalamillah. Pionir yang dicanangkan Iblis pertama kalinya tatkala merayu Adam dan Hawa dengan kehalusan triknya. Tuhan kamu tidak melar ang kamu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu bendua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). (al—A’raaf: 20).
Provokasi ini jelas sekali bertentangan dengan statemen Allah yang tengah menguji ketaatan Adam dengan melarangnya mendekati pohon (itu). (QS 7:19). Nah kini, Yahudi serta orang-orang yang telah terperangkap dalam millah mereka, berupaya juga mengubah ayat-ayatAllah dari tempatnya (QS. al-Maidah: 13) berupa ta’wil, bathil, merusak, menukar-nukar lafadz, menambah kalimat, mengurangi ayat dan syatimah (mencerca). Inilah yang mencoba dipentaskan oleh Salman Rushdie, Tasleema Nasreen, Suha Towil, serta banyak para Orientalis yang mengusulkan Re-interpretasi pada keshahihan dan penafsiran makna al-Qur’an dan Sunn ah Nabawiyah As-Shahih ah.
7. Banyak Membantah, Suka Membunuh
Di antara karakter Iblis dan Yahudi sepanjang masa adalah keberanian mereka membantah dan bahkan membunuh, baik para Nabi atau pemuka-pemuka agama mereka. Dengan jelas iblis membantah perintah Allah serta minta banding dengan sebuah bergaining agar mereka tidak dimatikan hingga hari kiamat tiba. Sementara itu orang-orang Yahudi juga bangga dapat mengejek, melecehkan bahkan membunuh para Nabi, atau juga para da’i sebagaimana tertera dalam al-Baqarah: 61,Alilmran: 21-22, an Nisa 155. Mereka juga sering meminta yang aneh-aneh dan macam-macam kepada Nabi dan Rasul-Nya. Seperti ingin melihat Allah (2:55), minta makanan (2: 61) bahkan membelot tatkala diajak memasuki kota.
8. Dalang Konspirasi
Baik iblis maupun Yahudi, kedua-duanya merupakan sosok makhluk yang senantiasa menggulirkan permusuhan di antara manusia untuk kemudian mereka mengarnbil keuntungan atau manfaat dari padanya. ini merupakan tabiat Khas iblis selama-lamanya untuk menghancurkan manusia menuju lembah kesesatan. Terlihat ketika menghasut orang Quraisy untuk memerangi Rasulullah, atau menghasut manusia untuk mempersekutukanNya, menampilkan angan-angan kosong dan sebagainya (QS. 4:117-120).
Dan fakta sejarah telah pula membuktikan pengaruh konspirasi Yahudi (al Maidah 64) dan masa Sekarang. Sebagai contoh, peristiwa Pembunuhan Khalifah Umar bin Khatt ab, Harakah Syaba’iyah yang berpura - pura memihak Ali dan Ahlul Bait dan terbentuknya aliran Syi‘ ah, Harakah Bathiniyah, Qaramithah, Qarnatiyah. yang telah berlaku kejam sampai berakhimya Daulah Fathimiyah, terhadap Kaum Muslimin. huruf Shalibiyah bukti kongkret campur tangan Yahudi dalam perang Salib, Runtuhnya Khilafah Islamiyah, Harakah Tanshiryah Gerakan Kristenisasi yang didalangi Yahudi yang berlaku nifaq sebagai nasrani, Kasus Afghanistan. Dominasi PBB, Zionis India sebuah mata rantai yang tak pernah putus dari Peran Yahudi.
Produk Kejahatan Yahudi Dengan sifat khasnya yang destruktif tersebut, Yahudi memakai siasat dengan menyusup ke dalam berbagai organisasi legal maupun ilegal. Mereka menyusup ke dalam shaf-shaf (Barisan Syiah, Ahmadiya, Qadianiyah, dan lain-lainnya). Juga aliran kesukuan, nasionalis, internasion al (seperti Rotary Club, Lions Club, Women Lib Club serta berbagai organisasi yang bercorak lainnya). (Lebih rinci dalam buku, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran. WAMY dan Fakta dan Data Yah udi di Indonesia, I, II, LSIP). Yahudi, dan Iblis tentu saja, hendak menggiring mangsanya ke front-front yang digariskan, aksinya telah bersifat SUBVERSIP Internasional yang bertujuan menghancurkan seluruh dunia, dimulai dari Eropa, kemudian ke wilayah-wilayah kekuasaan Utsmaniyah, lalu ke Palestina, keseluruh negara Arab, ke India, Bosnia, Chechnya dan seluruh wilayah.
Ideologi Talmud telah mengajarkan kepada mereka untuk penghancuran total semua agama dan peradaban yang ada di dunia ini demi terciptanya sebuah masyarakat Zionis Internas ional. Zionis hendak menguasai seluruh jagad dengan cara apapun demi tercapainya tujuan itu, dan menganggap bangsa-bangsa lain setaraf hewan. Talmud juga mengajarkan supaya bersikap lugu, pura – pura bodoh untuk menutupi cita-cita brutalnya terhadap bangsa-bangsa lain.
Kiat Menghadapi Ulah yahudi
Melihat peta kejahatan dan kekejaman yang dipentaskan oleh Yahudi-Israel tidak ada lain kecuali dengan jihad. Menurut Ribhi Y. Awad, duta besar Palestina untuk Indonesia, cara untuk menghadapi Israel yang paling tepat adalah dengan .Jihad. (Republika, 31 Oktober 1994). Dan ini telah diwakili oleh Hamas dan Jihad Islam. Hamas merupakan wakil paling populer karena aktivitasnya dalam meruntuhkan Eksistensi Israel kembali ke cara-cara Islam, dengan perjuangan Intifadhahnya.
Menurut sumber resmi pemerintah Palestina dan Barat, Hamas mempunyai pengaruh lebih 30% bangsa Palestina. ementara itu menurut sumber Hamas, mereka mengklaim lebih dari 55% bangsa Palestina adalah pendukung Hamas. Selain di Palestina, kejahatan Yahudi -Zionis Internasionàl juga telah menebarkan berbagai virus kerusakan dan perpecaha n di seluruh dunia. Maka upaya yang paling tepat untuk mematikan dan mencabut akar-akar kerusakan secara tuntas juga harus dengan jihad yang sungguh-sungguh terintegrasi dan terkoordinasi dalam semua aspeknya. Karena manakala Perintah Allah untuk beIjihad tidak ditunaikan maka akan datang adzab darinya.
Jika kamu (wahai kaum Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (al-Anfaal: 73). Komitmen ini harus Senantiasa ditumbuhkan yaitu dengan meningkatkan aplikasi Ukhuwah Islamiyah dalam konteks pemahaman yang utuh dan menyeluruh yang akan menghasilkan kekuatan yang Dahsyat meluluh-lantakkan kekuatan Kuffar. Inilah konsekuensi keimanan kita untuk memperkokoh Rububiyatullah, dan Melaksanakan ubuudiyatullah secara Totalitas dalam naungan Mulkiyatullah. Qula’uudzu bi Rabbin Naasi Malikinnaasi ilaah innaasi. Adapun hikmah ditegakkannya Jihad dalam Segala aspeknya adalah:
1.Melindungi Aqidah dan tempat-tempat yang suci (ibadah).
Seperti Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha (Alquds). Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Al Hajj 39-4. Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menol ong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata “Rabb kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagia n yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut asma Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
2. Mengantisipasi kebiadaban pemimpin zhalim.
Bila tidak ada jihad niscaya manusia diperbudak oleh keganasan dan kezhaliman sebagaim ana Fir’aun, atau Asha bul Ukhduud. Dan ketika Ummat Islam bangkit dan unjuk gigi maka kekuatan Kuff ar akan berpikir ulang menakala mencoba merusak eksistensi dan hak- hak ummat Islam. Seperti yang terjadi ketika Uni Soviet menginvasi Afganist an, maka para mujahidin bangkit menentang penjajahan Soviet. Juga yang tengah terjadi di Kaukakus, Chechnya yang memiki sejarah panjang melawan Rusia.
3. Mengamankan jalan kepada mereka yang ingin memeluk Islam dalam naungan Mulkiyatullah.
Sedangkan untuk menangkis bahkan membalas serangan yang dilancarkan Yahudi-Nasrani Musyrikin Internasional melalui strategis Ghazwul Fikri-nya. maka Ummat Islam harus membangun mana’ah (imunitas) secara seimbang terutama Mana’ah Ruhiyah. Sebab manakala antara Ruhiyah. Fikriyah dan Jasadiyah tidak seimbang, terlebih terjadi krisis Ruhiyah-Fiqriyah-Akhlaqiyah maka tidak ada lagi kekuatan yang dapat diandalkan untuk menghadapi Konspirasi mereka yang tersusun sec ara rapi. Konsekuensinya segala upaya da’wah yang Haq dan manhaji harus senantiasa dilaksanakan tanpa berhenti untuk dapat memenangkan pertarungan al-Haq dengan al-Bathil. Sebab peta kekuatan teru ama pada masalah Ruhiy ah sebagaimana tertera secara jelas dalam Surat al-Anfal: 65-66, yaitu terletak pada kesabaran yang hakiki dalam Ruhiyah ummat. Kesabaran untuk taat kepada Allah. kesabaran untuk menjauhi maksiat dan kesabaran atas musibah yang tengah menimpa. Karena berbekal inilah lnsya’ Allah akan mudah menghancurkan musuh yang jelas-jelas aqidahnya rusak, moralitas dan akhlaqnya bejat, meskipun mereka meneteng senjata dan teknologi yang canggih.
Di samping itu ummat Islam juga harus mengoptimalkan potensi teknologi informasi yang dimiliki untuk mengcounter kekuatan jahat serta memblow-up aktifitas positif para duat dalam upaya mereka Nasyrul Fikrah aI-Haq.
Khatimah
Sesungguhnya fenomen a (isyarat kauniyah) dan informasi normatif (isyarat qauliyah) bukanlah hal yang baru, tetapi lebih dan sebuah tadabbur dan tafakkur, untuk mengüngkap hakikat musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin, yaitu iblis, Yahudi, Nasrani dan Musyrikin Internasional yang terkoor inasi dalam konspirasi dan kolaborasi yang rapi. Dan sesungguhnya kekuatan mereka itu lemah Seperti rumah laba-laba (kalbaitil ‘ankabut).
Tetapi kekuatan Muslimin, meski besar, selama ini tidak atau belum terkoordinasi secara optimal. Masih banyak poténsi-potensi yang terbuang untuk mengatasi masalah-masalah yang parsial (juz’iyah) dengan menyerap energi yang banyak. Sementara di sisi lain, masih mudah terpancing isu-isu marginal yang tak lain hanyalah bias-percikan dan Mainstream (arus raksasa) yang sedemikian deras.
Al-Kufru Millatun Waahidah Kembali kepada pokok persoalan, bahwa sesungguhnya inti kekuatan Islam dan kaum Muslim.ini untuk mengembalikan Izzah dan Karamahnya terletak pada Ruhaniyah Ummat.
Derita Krisis Ruhiyah yang tengah menimpa ummat ini harus segera diobati dan di’ilaj dengan mengembangkan potensi kuantitas dan membina potensi kualitas. Sebuah keharusan untuk menata manhaj da’wah dan tarbiyah menuju kemenangan Islam
Sholikhin
0 komentar: