Minggu, 26 Februari 2017

Sumber Waktu Keluarga Muslim


Waktu merupakan salah satu sumberdaya keluraga yang memiliki karaktenstik unik. Dr. Yusuf Qardhawi menyebutkan beberapa karakternya. seperti: waktu itu cepat berlalunya. dan waktu yang tetah berlalu tersebut tidak dapat kembali atau diganti. Oleh karena itu waktu merupakan milik manusia yang paling berharga. Waktu tidak termasuk sumberdaya manusia.. karenanya ia tidak dapat dilatih keterampilannya atau diubah prilaku dan karakteristiknya. Namun semua manusia yang hidup memiliki sumberdaya waktu. bahkan setiap aktivitasnya tidak bisa terlepas dari dimensi waktu, di samping dimensi ruang atau tempat.

Waktu bukan pula sumberdaya non manusia berupa materi yang wujud, sehingga Ia tidak dapat di manipulasi dengan menambah atau menguranginya. diakumulasi atau disimpan. Tetapi setiap orang memiliki arah waktu yang sama. dua puluh empat jam seharinya. Sekalipun dengan jatah waktu yang sama. kualitas kehidupan manusia sangat beragam. antara kehinaan dan kemuliaan. Hal ini terutama disebabkan oleh pengelolaan waktu masing-masing individu yang bervariasi. Pengelolaan waktu setiap orang dipengaruhi oleh persepsinya terhadap waktu itu sendiri.

Persepsi Tentang Waktu Persepsi seseorang atau suatu keluarga terhadap waktu ditentukan oleh nilai-nilai dan konsep hidup yang diyakininya. Bagi Seorang Muslim. persepsinya terhadap waktu tidak terlepas dari konsep Islam tentang waktu yang bersandarkan kepada al-Qur‘ an dan Sunnah yang mermiliki kebenaran yang absolut. Konsep Islam yang benar memandang masa lalu. saat ini dan hari depan sebagai sesuatu yang tidak dapat; dipisahkan. Sehingga waktu merupakan suatu rangkaian yang membentang dalam kehidupan seseorang dari masa lampaunya. saat sekarang dan hari yang akan datang. Dalam rentang waktu inilah seorang Muslim mengalokasikan waktunya untuk menun aikan tujuan dan tugas hidupnya. Tugas hidup seorang Muslim adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana yang dinyatakan-Nya dalam firman-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
 
Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. adz-Dzariyat: 56).

Ibadah dalam ayat di atas memiliki pengertian yang luas, meliputi segala aktifitas manusia yang bertujuan untuk mencapai ridha Allah dan dilaksanakan dengan ketundukan dan ketha’atan terhadap syari’atNya dalam seluruh aspek hidupnya. Dalam gerak dan diamnya. dalam berfikir dan dzikirnya, hidup dan matinya. semuanya adalah tertuju bagi Rabb alam Semesta. Sehingga seluruh alokasi waktu seorang Muslim pada hakikatnya adalah untuk ibadah..

Alokasi Sumberdaya Waktu

Allah swt. dalam surat al-Ashr telah bersumpah dengan waktu. hal ini menunjukkan besarnya manfaat dan pengaruh waktu bagi kehidupan manusia. Sehingga selayaknya seorang Muslim mengorientasikan pandanganñya terhadap waktu dan cara menggunakannya. Tidak sedikit seorang Muslim yang telah memahami dan menyadari tentang pentingnya waktu, namun tidak mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya. Padahal kewajiban hidup yang dipikul seorang Muslim lebih banyak daripada waktu yang tersedia,, sehingga Ia dituntut untuk dapat mengalokasikan sumberdaya waktunya Secara benar sesuai dengan skala prioritasnya dan terencana. sehingga setiap saatnya selalu terisi dengan kegiatan demi kegiatan. Sehingga waktu seorang Muslim akan digunakan untuk mengerjakan sesuatu. membuat sesuatu dan mencapai sesuatu dalam orbit pengabdian kepada-Nya. Dengan demikian seorang Muslim adaiah seorang aktiviis yang kreatif.

Untuk itu setiap Muslim dituntut untuk pandai menggunakan waktunya secara bijaksana. dengan menyusun agenda kegiatan dan mengatur jadwal waktunya. Dan ia pun harus berusaha melaksanakannya dengan konsekuen. menjaga jangan sampai tergoda hal-hal lain di luar perencanaannya yang bisa menyita waktunya sehingga berlalu dalam kesia-siaan.
Tidak ada waktu luang yang terbuang percuma dalam kehidupan seorang Muslim. sebab setiap peluang akan diisinya dengan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi dirinya, kegiatan-kegiatan yang menuntut kerja tubuh dan melatih pemikirannya. merangsang ketrampilan dan imannya. sekalipun dalam kegiatan rekreasi dan hiburannya. Ustadz Jasiem Badr alM uthawi’ memberikan kiat bagi seorang Muslim untuk mengefisienkan penggunaan waktunya. yaitu dengan menggunakan setiap kesempatan seorang Muslim untuk berperan aktif dalarn harakah da’wah yang teraràh. bergaul dengan masyarakat umum, suka membantu orang lain. membaca buku. dan meneladani jejak para shahabat salafus shalih dalam menggunakan waktunya. di mana mereka adalah para pemakmur masjid. gemar tilawah al-Qur‘an dan beijihad.

Sumberdaya Waktu Keluarga Muslim

Setiap anggota keluarga Muslim baik sebagai seorang suami. istri maupun anak hendaknya dapat mengalokasikan waktunya sesuai dengan tugas dan peranannya masing-masing. Seorang suami selain giat dalam aktifitas da’wah. Ia pun semestinya mengalokasikan waktu untuk mencari nafkah, memenuhi hak keluarga dan dirinya. Begitu pulaseorang istri yang berperan sebagai home based manager dalam menata rumah tangga dan mengatur distribusi kebutuhan anggotanya. hendaknya berkesempatan pula untuk berkiprah dalam da’wah Islam di tengah masyarakat. sesuai dengan keahlian dan peranannya. Terlebih pada saat ini. peranan Muslimah tidak kalah penting dan luasnya dalam membina masyarakat Islam.

Ketidakselarasan antara amal da’wah dan pekerjaan lainnya. Ketidak seimbangan perhatian antara problematika ummat dengan perhatiannya terhadap keluarga dan dirinya. seringkali disebakan karena buruknya manajemen dan perencanaan dalam mengalokasikan sumber daya waktu. Demikian pula. setiap orang tua Muslim hendaknya membimbing putra-putrinya untuk hidup disiplin dan teratur. sehingga mereka dapat menghargai waktu yang dimilikinya tanpa menyia-nyiakan masa mudanya sebagai masa persiapan dan pembentukan generasi penerus yang akan mewarisi cita-cita keluarga Muslim.

Menjadi kewajiban orang tua untuk memperhatikan kebutuhan putra-putrinya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, baik kebutuhan jasmaninya, intelektualitasnya maupun ruhaninya. Memperhatikan lingkungan pergaulan anak-anaknya. dan memilihkan sistem pendidikan terbaik dalam membina putra-putrinya.

Khatimah 

Apabila setiap keluarga Muslim dapat mengalokasikan sumberdaya waktunya sesuai dengan peranan dan tugas setiap anggotanya masing-masing, akan terciptaiah suasana harmonis dalam kehidupan keluarga Muslim di mana hal ini merupakan landasan yang kokoh bagi tegaknya masyarakat Islam. Dan kiranya setiap Muslim telah menyadari urgensi waktu dalam kehidupan dan menggunakannya secara efisien Sesuai dengan peranan dan tugas hidupnya, maka ia akan memperoleh kemuliaan di diakhirat dan meraih kejayaan dalam hidupnya di dunia. Pada saat yang sama hal ini akan dapat memandulkan program kerja musuh-musuh Islam yang hendak menguasainya melalui tiga senjata kekosongan: kekosongan hati, intelektualitas dan aktifitasnya yang menembus melalui penyia-nyiaan waktu. Wallahu a’lam bishshawab.

0 komentar: