Sabtu, 15 April 2017

Dampak Sekulerime Di Dunia Islam


Kecenderungan sistem politik internasional dewasa ini telah menempatkan ideologi sekularisme sebagai paradigma acuan perpolitikan global. Sekularisme telah diyakini bangsa-bangsa di dunia sebagai sistem yang mampu mengatur masyarakat dunia di tengah-tengah heterogenitas agama. suku, dan entitas peradaban. Tapi benarkah sinyalemen ini? Masyarakat dunia sampai dewasa ini belum mampu benar-benar membuktikannya. Di negara-negara Barat penerimaan ideologi sekuler telah berlangsung lama. Bahkan sejarah sekularisme telah dimulai sejak awal kemunculan negara-negara Eropa modern. Gagasan sekularisme telah diterima sebagai sebuah postulasi politik. Namun sangat disayangkan ideologi sekuler pada akhirnya menjalar ke wilayah-wilayah dunia islam. sebagai imbas dan proses akulturasi peradaban dan westernisasi yang berlangsung amat dahsyat di dunia Islam sejak awal abad ke-17 M. Puncaknya kekhilafahan Islam Turki Utsmaniyah, yang telah dipertahankan umat Islam selama hampir 700 tahun, tumbang pada tahun 1924. Babak haru dunia Islam dimulai di tengah percaturan ideologi dunia. Kapitalisme, komunisme, sekularisme, sinkretisme. dll. Akibatnya dunia Islam tercabik-cabik, tanpa ada kesatuan kekuatan yang mengikatnya. Berbagai pergerakan Islam baik yang berskala regional maupun internasional telah berupaya menentang laju sekularisme hingga dewasa ini, Malapetaka sekularisme tidak saja menimpa bagian dunia Islam yang telah menerapkan ideologi sekuler dalam sistem pemerintahannya, tetapi juga negeri-negeri Islam yang lain. inilah malapetaka terbesar dan terdahsyat dunia Islam di milenium ketiga ini.
Di negara kita. wacana ideologi sekularisme, meski samar sudah menjadi wacana publik. Bahkan telah diterapkan sejak regim-regim sebelumnya. Ketika sistem Islam coba digulirkan sebagai alternatif penyelesaian krisis multidimensional, betapa banyak suara sumbang yang menentangnya. Baik dari para politisi maupun sarjana-sarjana “Muslim”. Bahkan ada yang secara sinis mengaitkannya dengan isyu-isyu fundamentalisme Islam di Timur Tengah. Adakah ini ironi politik di negeri yang menyebutkan diri mayonitas Muslim terbesar di dunia? Di mana sistem politik Islam dipinggirkan sedemikian jauh dari panggung politik. Sementara ideologi sekuler berkibr di seantero negeri, diagungkan bak dewa penyelamat krisis yang tak berujung ini. Belum sadarkah wahai umat Islam, wahai para pemimpin Islam di negerl ini, bahwa hanya sistem lslamlah satu-satunya altematif menyelesaikan krisis ini? Tulisan ini coba memaparkan hakeket sekularisme, sejarah dan dampaknya bagi dunia Islam.

Sejarah Sekularisme

Sekularisme biasa diartikan ilmaniyah”, yaitu suatu faham hidup yang hanya mementingkan kehidupan duniawi. Dalam kamus Al-Maurid. sekularisme diartikan sebagai tidak ada kepedulian (sama sekali) terhadap ad-Dien (agama). Sejarah perkembangan sekulanisme erat kaitannya dengan masyarakat Yunani kuno. Dalam catatan sejarah, masyarakat Yunani kuno merupakan masyarakat yang kali pertama memisahkan kelembagaan adat, seni dan ilmu dan agama. Dengan kata lain, bangsa Yunani kuno adalah bangsa yang mula-mula mewujudkan masyarakat sekuler dalam anti yang sebenarnya. Selanjutnya warisan sekuler Yunani diambil alih dan dipertahankan oleh bangsa Romawi, Kemudian dalam selang waktu ribuan tahun antara jatuhnya imperium Romawi dan bangkitnya Renaissance, gereja Katholik Roma mencapai puncak kekuasaan. Praktis sepanjang fase ini, yang dikenal dengan Middle age/abad pertengahan, kesinambungan sejarah Eropa dengan yunani kuno dan Romawi terputus. Sejarah berbalik. Reformasi Gereja Protestan melancarkan pukulan mematikan terhadap otoritas gereja. Sejak saat itu, kegerejaan tidak pernah dapat sembuh kembali, sama sekali.

Tak lama setelah itu. para sarjana Renaissance menemukan iptek untuk melawan dogma gereja. Selak itulah peradaban Barat menemukan kembali Identitas hidupnya dengan semangat sekularisme, memuja-muja dunia sambil tidak peduli pada agama. Berikut adalah tokoh-tokoh sekuler yang terkenal dengan gagasan sekularistiknya hingga melahirkan masyarakat Barat dewasa ini antara lain: Francis Bacon (1561-1625 M), Rene Descartes (1561- 1650 M). Newton (1643-1727 M). Voltaire (1694-1778 M), David .Hune (1711.1776 M), Charles Darwin (1809. 1882 M), Williem James (1842.1910 M), Pavlov (1849.1936 M) dan Sigmund Freud (1859-1939 M), dll.

Titik klimaks falsafah materialistic-sekulanistik ini dilahirkan oleh Karl Marks. Dogma-dogma Marxis-lah yang paling bertanggungjawab atas keadaan peradahan barat dewasa ini. Gagasan Karl Marx mendapatkan sambutan luar biasa baik di AS maupun di Uni Sovyet kala itu. Baik kapitalisme maupun komunisme sama-sama berfaham materialistik-sekularistik.

Sekularisme di Dunia Islam

Dalam upaya menyekulerkan Dunia Islam, musuh-musuh Islam membuat pilot project, yaitu Turki Utsmani. Setelah berhasil mengambil kekuasaan puncak kepemimpinan Turki, Mustafa Kamal mengumumkan penghapusan khilafah Islam pada tahun 1924. berikut pemisahan negara dan agama, di tengah-tengah bangsa yang telah dikenal seluruh dunia sejak 700 tahun sebagai markas Khalifah Islam. Sejak saat itu negeri-negeri Islam lainnya, selepas dari penjajahan dan fase kolonialisme menerapkan konsep sekularisme. Tentu saja hal ini tak lepas dari proses akulturasi, westernisasi dan ghazwul fikri yang telah secara intensif berlangsung lama di dunia Islam. Sehingga muncullah pemikir-pemikir Muslim yang sekuler yang mewarnai pergulatan politik di negeri-negeri Islam modern. Pada akhirnya gelombang sekularisme tak dapat dibendung di setiap pelosok negeri Muslim. Seperti Gamal Abdul Naser dari Mesir, Toha Hussien, Fazlurrahman dari Pakistan, dll. Pada awal kemerdekaan, para pemimpin politik Asia dan Afrika secara serentak meneriakkan slogan kemajuan, modernisasi, dan industrialisasi dalam membangun negerinya, tanpa sedikitpun mengaitkan dengan Islam. Sewaktu berlangsung KIT Islam di Lahore (22.25 Februari 1979), dalam suatu wawancara dengan Radio Lahore. PM Malaysia ketika ditanya apakah yang menjadi sasaran pemeritahannya, ia menjawab angkuh, “Untuk meningatkan taraf hidup bangsa, pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi, guna membenikan kehidupan modern kepada mereka”. Usaha sekularisme di Dunia Islam tidak saja di dukung oleh kalangan elit politik di masing-masing negara, tetapi juga oleh pemerhati-pemerhati. pengamat, penulis, pers, dan kekuatan-kekuatan internasional. lnilah yang menjadi gaung sekularisme berkibar membahana di seluruh negeri-negeri Muslim. Adapun yang menjadi target dan sasaran sekularisme, antara lain:

a. mencegah pengaruh ajaran/ideologi Islam menyebar ke seluruh dunia;
b. menghancurkan Islam dari dalam;
c. menyebarkan prilaku amoral, kebejatan di kalangan generasi muda Islam;
d. menjadikan Barat sebagai kiblat seluruh dunia dalam seluruh aktivitas kehidupan manusia;
e. Barat meraup keuntungan ekonomi dan produk-produk mereka. Seperti film, mode, alat-atat kecantikan, telenovela, dll. yang bila setiap Muslim berpegang pada ajaran agamanya, produk-produk tersebut tidak ada yang laku/tidak disenangi.

Dampak-dampak Sekularisme

Ketika masyarakat Barat yang sekuler mencampakkan unsur-unsur agama dalam kehidupan mereka, pada akhirnya mereka harus menerima bencana kemanusiaan yang sangat dahsyat, dan belum pernah terjadi sepanjang sejarah manusia modern. Kekacaubalauan sosial melanda di mana-mana. Tingkat kejahatan, kekerasan, pelecehan seksual berlangsung masif. Belum lagi tingkat penyalahgunaan obat-obat terlarang, Ganja, Narkotika, Maniyuana, dll. Inilah realitas politik, bobroknya peradaban materialistik-sekularistik di masyarakat dewasa ini. Mereka memperoleh kehidupan yang tidak berkah (QS. 7: 96). Pendapatan GNP negara-negara Barat mungkin melimpah, kemakmuran harta melimpah tapi mereka tidak pernah puas, Kehidupan mereka sesak dan sempit secara psikologis, stress dan gundah gulana (QS. 13: 28, 20: 24). Hidup tak tentu arah dari tujuan. Seolah-olah mereka sedang melayang-layang mendaki langit (QS. 6: 125). Schopenhaur berkata: “Keinginan yang tak terpenuhi menyebabkan kesedihan. sedangkan
yang terpenuhi menyebabkan kejenuhan”.

Negara-negara yang menduduki tempat teratas dalam konsumsi alkohol adalah Prancis, disusul
Italia dan Rusia. Sedangkan mengenai kematian yang disebabkan alkohol ialah Jerman menduduki tempat pertama dengan 44,3 korban setiap 100000 penduduk, disusul Prancis 35 dan Austria 30 kematian. Di Amerika menurut data resmi kepolisian New York tahun 1963, ada 23 ribu pemuda di New York yang terdaftar sebagai pecandu heroin atau narkotika tingkat tinggi. Angka sesungguhnya diperkirakan lebih dari 100.000. Di Hunter College New York lebih dari separuh muridnya kecanduan Mariyuana. Di AS juga. 5 dan 1000 orang penduduknya adalah penghuni rumah sakit jiwa. Lebih dari separuh tempat tidur di seluruh rumah sakit di AS diisi oleh pasien berpenyakit mental. Hollywood memiliki proporsi psikiater terbesar di dunia. Swedia memegang rekor tertinggi untuk jum)ah bunuh diri, pemabuk dan penderita sakit mental. Padahal pada saat yang sama Swedia memimpin dunia dalam hal pendapatan nasional. Di negeri ini yang melindungi ‘Nasreen” ini pada tahun 1967 terdapat 1702 kasus bunuh diri. Di Jerman, istri mantan kanselir Jerman, Helmut Kohl kedapatan bunuh diri karena stress akibat penyakit
yang dideritanya. Inilah fakta nestapa dunia dewasa ini. Setidaknya ada 8 negara yang layak mendapatkan bintang penghargaan karena prestasi penduduknya dalam ketrampilan bunuh diri. Mereka antara lain: Jerman, Austria, Canada, Denmark, Finlandia, Hungaria, Swedia
dan Swiss. Di 8 negara tersebut kasus bunuh diri adalah penyebab kematian tertinggi setelah penyakit jantung dan kanker.

Penutup

Bahaya sekularisme telah nyata di depan mata. Betapa Barat dalam hal ini meskipun telah mampu meningkatkan pendapatan GNP-nya tetapi belum dapat memberikan ketentraman lahir dan batin penduduknya. Kejahatan mencekam, pemerkosaan terjadi di mana-mana. Masyarakat model inilah yang akan kita ikuti jejaknya. Semoga fakta-fakta ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi para elit politik di negeri ini, bahwa pilihan sekulanisme tidak akan mampu memecahkan problem-problem bangsa. Setinggi apapun harapannya. Bahkan ia akan menjadi lingkaran krisis baru di kemudian hari. Akhirnya pemerintahan yang bersih bersendikan norma-norma agama, itulah yang kita harapkan, Semoga.

0 komentar: